Kerjasama Prodi Ilmu Komunikasi dengan KBRI Thailand

BANGKOK-Kabar baik untuk mahasasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom yang ingin magang di luar negeri.  Kini kesempatan itu terbuka lebar. Ya, salah satunya  di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Thailand di Bangkok. “Kami terbuka lebar untuk mahasiwa ilmu komunikasi Unikom yang mau magang di kedutaan. Kami menerima sampai dengan 30 mahasiswa magang,” Ujar Atase Pendidikan dan kebudayaan KBRI Bangkok, Prof. Mustari Mustafa, saat menerima kunjungan dari Prodi Ilmu Komunikasi Unikom, di Bangkok (12/9/19).

Mustari menjelaskan, magang di KBRI Bangkok merupakan kesempatan berharga bagi para mahasiwa Indonesia. Pasalnya, Thailand khususnya Bangkok adalah etalase kebudayaan dunia. Maklum kota yang di belah oleh sungai Chao Phraya ini merupakan kota yang mendapat kunjungan turis dunia terbesar di Asia. Sehingga, ucap Mutari, Bangkok adalah kota dengan tingkat keragaman suku bangsa terlengkap di Asia. “Saya jamin, mahasiswa yang magang di sini akan betah. KBRI ini terletak di jantung Kota Bangkok, ditambah biaya hidup sangat terjangkau,” ungkapnya.

Ia menambahkan, mahasiwa calon magang di KBRI diutamakan yang memiliki minat dan keahlian dalam bidang seni dan kebudayaan Indonesia. Selain itu juga memiliki skill dalam teknologi komunikasi dan informasi. “Kita ini sering menggelar acara seni budaya di Bangkok, karena itu kami sangat membutuhkan mahasiswa magang yang memiliki talent dalam kesenian untuk kami tampilkan di acara seni budaya Indonesia di Bangkok. Antusiasme warga Bangkok sangat tinggi terhadap kesenian Indoesia. Buktinya setiap kami gelar event kesenian selalu mendapat sambutan luar biasa,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Unikom, Dr. Rismawaty, mengatakan pihaknya akan segera menjawab tantangan yang diberikan KBRI tersebut. Menurut dia, mahasiswa Ilmu Komunikasi Unikom masuk dalam kualifikasi yang dibutuhkan KBRI. “InsyaAllah mahasiswa kami qualified untuk magang di KBRI Bangkok ini. Saya juga melihat animo magang di luar negeri cukup tinggi,” ujarnya. (uwa)